Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rahasia 5 Sistem Pengereman pada Motor MotoGP

MotoGP News

Para rider MotoGP

Ditemukan 5 Sistem Pengereman pada Motor MotoGP, Melibatkan Tangan Kanan, Kiri, Kaki Kanan, dan Mesin

Dalam dunia balap MotoGP, sistem pengereman menjadi salah satu komponen kunci yang sangat menentukan performa dan keselamatan pembalap. Jika pada motor sehari-hari, seperti yang sering digunakan oleh masyarakat umum, biasanya hanya ada dua sistem rem yaitu rem depan dan rem belakang, motor MotoGP memiliki sistem rem yang jauh lebih kompleks. Di motor MotoGP, ternyata terdapat lima sistem rem yang berbeda, dan masing-masing memainkan peran penting dalam membantu pembalap mengontrol motor mereka di lintasan balap yang menuntut.

Sistem Pengereman Motor Harian vs MotoGP

Pada motor yang digunakan sehari-hari, umumnya terdapat dua rem: rem depan yang dioperasikan oleh tangan kanan dan rem belakang yang dikontrol oleh kaki kanan. Motor manual seperti ini sudah cukup untuk keperluan sehari-hari di jalan raya. Sedangkan pada motor matic, sistem pengereman juga terbagi menjadi rem depan yang dioperasikan oleh tangan kanan, dan rem belakang yang dioperasikan oleh tangan kiri. Sistem pengereman ini dikenal dengan istilah "scooter brake."

Namun, pada motor MotoGP, meskipun prinsip dasarnya sama—yaitu adanya rem depan dan belakang—sistem pengeremannya jauh lebih kompleks. Selain kedua rem tersebut, motor MotoGP juga dilengkapi dengan rem mesin atau "engine brake," yang memanfaatkan perlambatan alami dari mesin saat pengendara menurunkan gigi. Engine brake ini sangat terasa pada motor manual dan memiliki peran penting dalam membantu mengurangi kecepatan di tikungan.

Kenapa Ada 5 Rem di Motor MotoGP?

Pertanyaannya, bagaimana bisa motor MotoGP memiliki lima rem? Dari pengamatan para ahli, termasuk dari MOTOR Plus-online, diketahui bahwa motor MotoGP memiliki lebih dari sekadar rem depan, belakang, dan rem mesin. Motor MotoGP memiliki beberapa tambahan sistem rem untuk memenuhi kebutuhan pembalap yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan persyaratan kompetisi yang semakin ketat.

Secara garis besar, sistem rem pada motor MotoGP terdiri dari tiga jenis rem utama: rem depan, rem belakang, dan rem mesin. Namun, karena motor ini digunakan dalam balap yang sangat kompetitif, para teknisi dan insinyur terus berinovasi untuk menambahkan lebih banyak fitur dan menyesuaikan sistem rem agar lebih sesuai dengan kebutuhan balap.

Fungsi Rem di Motor MotoGP

Fungsi rem belakang pada motor MotoGP, misalnya, tidak hanya digunakan untuk memperlambat motor, tetapi juga untuk membantu pengendara tetap berada di jalur yang tepat (racing line) saat memasuki dan keluar dari tikungan. Hal ini sangat penting mengingat di balap MotoGP, pembalap harus menghadapi tikungan dengan kecepatan tinggi dan memastikan mereka tetap berada di jalur yang optimal untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan posisi mereka.

Namun, ada satu masalah yang kerap dihadapi pembalap ketika mereka berusaha menggunakan rem belakang dengan kaki kanan saat menikung ke kanan. Ketika motor miring ke kanan dalam tikungan, pengendara sering kali kesulitan menggunakan rem belakang yang dioperasikan oleh kaki kanan. Untuk mengatasi masalah ini, insinyur MotoGP mengembangkan sistem rem belakang yang dapat dioperasikan dengan tangan, yang dikenal dengan beberapa nama seperti "thumb brake" atau rem jempol.

Thumb Brake dan Scooter Brake

Sistem thumb brake ini memungkinkan pengendara menggunakan rem belakang dengan ibu jari kiri mereka, terutama saat sedang menikung ke kanan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk memberi pengendara kontrol yang lebih baik ketika kaki kanan mereka tidak bisa menjangkau pedal rem belakang karena posisi tubuh mereka yang miring di tikungan. Thumb brake dipasang pada setang kiri motor dan memungkinkan pengendara untuk menekan rem belakang dengan ibu jari mereka tanpa harus mengorbankan keseimbangan atau posisi tubuh mereka.

Selain thumb brake, ada juga sistem yang dikenal dengan nama "scooter brake," yang bekerja serupa dengan sistem rem belakang pada motor matic. Scooter brake ini juga dipasang di setang kiri, namun di motor MotoGP yang merupakan motor manual, tuas kopling sudah berada di sisi kiri setang. Oleh karena itu, sistem scooter brake pada motor MotoGP didesain dengan tambahan tuas khusus agar pengendara tetap dapat mengoperasikan rem belakang saat sedang menikung.

Evolusi Sistem Rem di MotoGP

Perkembangan teknologi di MotoGP tidak hanya berfokus pada kecepatan dan aerodinamika, tetapi juga pada peningkatan efisiensi sistem pengereman. Dari segi desain, motor MotoGP memanfaatkan teknologi canggih seperti kaliper monoblok, cakram karbon, dan teknologi amplifikasi pengereman yang memungkinkan pembalap untuk mengontrol motor dengan lebih baik di lintasan.

Sebagai contoh, rem depan pada motor MotoGP biasanya terbuat dari bahan karbon yang mampu menahan suhu tinggi yang dihasilkan saat pengereman berat, terutama ketika pembalap harus memperlambat motor dari kecepatan yang sangat tinggi. Cakram karbon ini memiliki keuntungan karena lebih ringan daripada cakram baja, sehingga mengurangi berat total motor dan meningkatkan manuverabilitas. Rem karbon juga mampu membuang panas dengan cepat, yang sangat penting untuk menjaga performa pengereman tetap konsisten selama balapan.

Rem belakang pada motor MotoGP juga tidak kalah canggih. Selain berfungsi untuk membantu mengurangi kecepatan motor, rem belakang juga digunakan untuk membantu stabilitas saat motor memasuki tikungan. Dengan adanya sistem rem tambahan seperti thumb brake dan scooter brake, pembalap memiliki lebih banyak pilihan untuk mengoperasikan rem belakang tergantung pada situasi di lintasan.

Peran Engine Brake di MotoGP

Selain rem mekanis, motor MotoGP juga memanfaatkan engine brake atau rem mesin. Engine brake ini terjadi saat pengendara menurunkan gigi, yang menyebabkan perlambatan alami pada motor karena penurunan putaran mesin. Engine brake sangat efektif membantu memperlambat motor saat masuk tikungan tanpa harus menggunakan rem depan atau belakang secara berlebihan. Ini juga membantu mengurangi keausan pada komponen rem mekanis.

Pengendalian engine brake pada motor MotoGP telah diatur dengan sangat baik melalui sistem elektronik yang canggih. Pengendara dapat menyesuaikan seberapa besar pengaruh engine brake yang diinginkan saat balapan, tergantung pada kondisi lintasan dan gaya balap mereka. Sistem ini memberikan fleksibilitas tambahan bagi pengendara untuk mengontrol motor mereka dengan lebih baik di lintasan.

Kesimpulan

Dengan adanya lima sistem rem di motor MotoGP—rem depan, rem belakang, rem mesin, thumb brake, dan scooter brake—para pembalap memiliki kontrol yang lebih besar atas motor mereka di lintasan balap yang sangat menuntut. Setiap sistem rem ini memiliki fungsinya masing-masing dan dirancang untuk membantu pembalap tidak hanya dalam memperlambat motor, tetapi juga untuk menjaga stabilitas, keseimbangan, dan performa di tikungan.

Sistem pengereman yang canggih ini memungkinkan para pembalap MotoGP untuk tetap kompetitif di kecepatan tinggi dan menghadapi tikungan tajam dengan lebih percaya diri. Teknologi yang terus berkembang ini juga menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam balapan motor kelas dunia, di mana setiap detik dan setiap elemen pada motor dapat mempengaruhi hasil balapan.

Post a Comment for "Rahasia 5 Sistem Pengereman pada Motor MotoGP"