Marquez Peringatkan Martin untuk Hindari Start dari Posisi Belakang Lagi.
![]() |
Marc Marquez di MotoGP Jepang 2024 |
Marc Marquez meyakini bahwa Francesco Bagnaia dan Jorge Martin telah mengangkat persaingan perebutan gelar MotoGP ke level yang lebih tinggi.
Dengan hanya empat Grand Prix tersisa di musim MotoGP ini, perebutan gelar juara tampaknya akan menjadi pertarungan sengit antara dua pembalap: Pecco Bagnaia dan Jorge Martín. Mirip dengan musim 2023, kedua pembalap ini akan kembali berhadapan untuk memperebutkan gelar, dengan Martín unggul tipis atas Bagnaia dalam klasemen saat ini.
Menuju MotoGP Indonesia, Marc Marquez dan Enea Bastianini masih berada dalam persaingan gelar, hanya terpaut dua poin di klasemen. Namun, kecelakaan yang dialami keduanya di Mandalika telah meredupkan peluang mereka untuk bersaing lebih jauh. Setelah putaran terakhir di Jepang, Marquez, dengan 311 poin, berada di posisi keempat dalam klasemen, tertinggal 81 poin dari Martín. Sementara itu, Bastianini berada 79 poin di belakang pemimpin klasemen, menutup peluang realistis mereka untuk meraih gelar musim ini.
Pertarungan antara Bagnaia dan Martín semakin memanas dengan Grand Prix Australia, Thailand, Malaysia, dan Valencia masih di depan mata. Selisih poin yang hanya 10 di antara keduanya memperlihatkan ketatnya persaingan ini. Musim ini pun telah diwarnai dengan beberapa pergantian posisi puncak antara mereka, dengan selisih poin yang terus berubah. Sebagai contoh, mereka tiba di Motegi dengan Martín unggul 21 poin, tetapi Bagnaia mampu meraih dua kemenangan di Jepang, mempersempit jarak di klasemen.
Pertarungan ini juga diwarnai dengan serangkaian kesalahan, baik besar maupun kecil, yang membuat persaingan semakin tak terduga. Bagnaia, misalnya, mengalami kesulitan dalam start di Aragon dan nyaris mengalami kecelakaan di sana dan di Misano 2. Di sisi lain, Martín juga melakukan kesalahan yang signifikan di Jepang saat kecelakaan di Q2 memaksanya start dari posisi ke-11, memberikan keuntungan besar bagi Bagnaia yang memimpin balapan.
Marc Marquez, yang mengamati duel ini dari dekat, memberikan analisis mendalam tentang ketatnya persaingan ini. Menurutnya, ketika dua pembalap bersaing di level setinggi ini, potensi kesalahan akan meningkat, terutama karena tekanan yang intens. Marquez mencatat bahwa ketika pembalap bersaing untuk gelar, mereka cenderung mendapatkan yang terbaik dari diri mereka, seperti yang dilakukan oleh Bagnaia dan Martín saat ini. Namun, Marquez juga mengingatkan bahwa mempertahankan intensitas seperti ini tanpa membuat kesalahan di setiap balapan akan sangat sulit.
“Ketika Anda bermain untuk kejuaraan, Anda harus bisa menunjukkan performa terbaik Anda. Saat ini, mereka berdua melakukan itu. Mereka meningkatkan intensitas ke kategori yang sangat tinggi. Namun, jika ini terus berlangsung, salah satu dari mereka bisa saja melakukan kesalahan lagi,” kata Marquez. Ia juga menambahkan bahwa dirinya pun berpotensi membuat kesalahan dalam situasi seperti ini, terutama ketika persaingan begitu ketat.
Meskipun Martín kehilangan 11 poin di Jepang, Marquez tetap melihat pembalap Spanyol ini sebagai favorit untuk meraih gelar. Menurutnya, cara Martín mengelola balapan dari posisi belakang menunjukkan kemampuan luar biasa. Marquez menyoroti betapa sulitnya memulai balapan dari posisi belakang, dan meskipun Martín memulai dari urutan ke-11 di Jepang, ia mampu menunjukkan kinerja yang baik pada lap-lap awal. Namun, Marquez juga menekankan risiko besar yang datang dengan memulai dari belakang, terutama di era MotoGP saat ini, di mana persaingan sangat ketat dan kesalahan kecil bisa menjadi sangat fatal.
Dalam wawancara setelah balapan di Jepang, Bagnaia membandingkan persaingannya dengan Martín dengan pertarungan mentornya, Valentino Rossi, melawan Jorge Lorenzo beberapa tahun yang lalu. Menurut Bagnaia, persaingan ini lebih menegangkan karena margin untuk kesalahan sangat tipis, dan baik dirinya maupun Martín cenderung membuat lebih sedikit kesalahan dibandingkan dengan para pembalap di masa lalu.
“Saya merasa kami melakukan lebih sedikit kesalahan, sehingga kami hampir selalu berada di posisi pertama atau kedua. Namun, tekanan ini membuat kami harus sangat berhati-hati karena hanya butuh sedikit kesalahan untuk kehilangan banyak poin,” jelas Bagnaia.
Dengan empat balapan tersisa, pertarungan antara Bagnaia dan Martín diprediksi akan semakin ketat. Grand Prix Australia akan menjadi ajang selanjutnya, di mana kedua pembalap harus memberikan yang terbaik untuk memperbesar peluang mereka meraih gelar juara. Mengingat dinamika musim ini yang dipenuhi dengan perubahan kepemimpinan dan perbedaan poin yang terus berubah, pertarungan ini masih sulit untuk diprediksi. Keduanya memiliki peluang yang sama besar, tetapi tekanan yang datang dengan persaingan di level tertinggi ini bisa menjadi faktor penentu siapa yang akan keluar sebagai juara MotoGP musim ini.
Post a Comment for "Marquez Peringatkan Martin untuk Hindari Start dari Posisi Belakang Lagi."