Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aleix Espargaro: "Ducati Sangat Mengagumkan"

Aleix Espargaro, Pembalap Aprilia

Aleix Espargaro, pembalap Aprilia, seperti rekan setimnya Maverick Vinales, merasakan bahwa Ducati saat ini berada di kelas tersendiri dalam balapan MotoGP. Setelah Grand Prix Motegi, kedua pembalap Aprilia ini mengakui bahwa Ducati mendominasi lintasan dalam segala kondisi. Vinales menyatakan, "Saya rasa seluruh paddock bertanya-tanya... mengapa [Ducati] bisa begitu cepat dalam semua kondisi."

Dalam balapan di Jepang, Espargaro finis sebagai pembalap non-Ducati terbaik kedua di posisi kesembilan, tetapi terpaut 30 detik dari pemenang balapan, Francesco Bagnaia. Sementara itu, Pedro Acosta dari KTM yang berhasil meraih pole position menjadi salah satu pesaing kuat sebelum terjatuh dalam dua balapan. Vinales setidaknya berhasil start dari baris depan, namun pada akhirnya Ducati tetap mendominasi balapan.

Espargaro dengan tegas menyatakan bahwa Ducati telah melangkah jauh lebih maju dibandingkan pabrikan lain. Meskipun Vinales (3 kemenangan) dan Espargaro (1 kemenangan) berhasil meraih kemenangan di awal musim untuk Aprilia, Ducati tak terkalahkan dalam 20 balapan terakhir, baik di Sprint maupun Grand Prix. Di Jepang, Ducati bahkan berhasil menyapu tujuh posisi teratas di Sprint pada hari Sabtu dan lima posisi teratas di Grand Prix hari Minggu.

Espargaro terkesan dengan dominasi Ducati, dan berkata, "Jarak, selisih dengan pemenang sangat luar biasa. Kami sama sekali tidak memiliki grip. Perbedaannya luar biasa dalam hal grip. Ketika Ducati menyalip saya, saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya terus meluncur dan berputar."

Espargaro mengungkapkan bahwa dia dan tim Aprilia tidak memiliki penjelasan yang jelas mengenai dominasi Ducati. Dalam beberapa pertemuan teknis terakhir, mereka hanya bisa membahas keunggulan Ducati tanpa mendapatkan jawaban pasti. Salah satu teori Espargaro adalah bahwa Ducati telah memahami sesuatu tentang ban belakang Michelin versi 2024 yang belum bisa diikuti oleh pabrikan lain.

“Grip yang mereka dapatkan dari ban belakang, sungguh luar biasa,” ujar Espargaro. “Itulah alasan mereka bisa memecahkan rekor putaran, dan bahkan menghancurkan total waktu balapan lebih dari 10-12 detik. Kami tidak bisa mengikuti, saya tidak bisa berbuat apa-apa."

Espargaro juga memuji performa Maverick Vinales di sesi kualifikasi, tetapi mencatat bahwa ketika balapan dimulai, tak ada pembalap Aprilia yang mampu menyaingi kecepatan Ducati. “Maverick melakukan pekerjaan yang sangat baik di lap kualifikasi, tetapi kemarin dan hari ini, tidak ada pembalap Aprilia yang memiliki kecepatan balapan yang baik.”

Ia juga menambahkan bahwa KTM menunjukkan sedikit peningkatan di Motegi. Menurut Espargaro, KTM tampil lebih baik karena karakteristik motor mereka yang sangat cocok dengan pengereman keras, tetapi meski begitu, Ducati masih jauh lebih unggul. “KTM sedikit lebih baik di sini. Saya pikir juga karena karakteristik motor KTM yang sangat baik dalam pengereman keras. Tapi bagaimanapun, Ducati sungguh luar biasa. Kemarin dari posisi 1 hingga 7 semuanya Ducati. Luar biasa.”

Dengan hanya empat putaran tersisa di musim MotoGP 2024, hanya empat pembalap Ducati yang masih memiliki peluang matematis untuk memenangkan gelar. Mereka adalah Jorge Martin, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Marc Marquez. Sementara itu, Brad Binder dari KTM adalah yang terbaik setelah pembalap Ducati dengan selisih 209 poin dari Bagnaia. Rookie Pedro Acosta dan Maverick Vinales dari Aprilia mengikuti di belakang Binder, dengan Vinales tertinggal 229 poin dari puncak klasemen.

Aleix Espargaro, yang akan beralih menjadi pembalap penguji untuk HRC setelah pensiun pada akhir musim ini, saat ini berada di posisi kesebelas dengan perolehan poin yang sama dengan beberapa pembalap lain, tetapi terpaut 258 poin dari puncak klasemen. Dalam situasi ini, Espargaro dan Aprilia hanya bisa menerima kenyataan bahwa dominasi Ducati di musim 2024 sangat sulit ditandingi, terutama dengan keunggulan yang mereka peroleh dari ban belakang Michelin dan pengembangan motor yang sangat efisien.

Espargaro juga menyebut bahwa Ducati tidak hanya unggul dalam hal kecepatan, tetapi juga dalam hal ketahanan balapan. Ducati mampu menjaga performa terbaik sepanjang balapan, sementara tim lain seperti Aprilia dan KTM masih kesulitan mempertahankan grip dan kecepatan yang stabil. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Ducati terus merajai balapan, sementara pabrikan lain tertinggal jauh.

Fakta bahwa Ducati berhasil mendominasi dalam berbagai kondisi, baik di lintasan kering maupun basah, menunjukkan betapa kuatnya penguasaan teknis mereka terhadap motor dan ban. Espargaro berharap bahwa tim-tim lain, termasuk Aprilia, dapat menemukan jawabannya di musim-musim mendatang. Namun, untuk musim 2024 ini, Espargaro dan Aprilia tampaknya harus menerima bahwa Ducati berada di tingkat yang berbeda dan sulit untuk diimbangi.

Di sisi lain, Espargaro tetap memberikan apresiasi kepada rekan setimnya, Maverick Vinales, yang meskipun berjuang keras di sesi balapan, tetap mampu menunjukkan kecepatan luar biasa di sesi kualifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa ada potensi besar di dalam tim Aprilia, hanya saja mereka perlu menemukan cara untuk lebih kompetitif dalam kondisi balapan yang lebih panjang, terutama menghadapi dominasi Ducati yang sangat sulit untuk digoyahkan.

Espargaro juga menyatakan bahwa perkembangan Ducati dalam beberapa tahun terakhir sangat luar biasa. Mereka tidak hanya mengandalkan kecepatan motor, tetapi juga mampu memahami berbagai aspek teknis yang mendukung performa mereka di lintasan. Ini termasuk pemahaman mendalam tentang ban, pengaturan motor, serta strategi balapan yang sangat efisien. Hal ini membuat Ducati menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan, baik dalam balapan sprint maupun balapan utama.

Dengan demikian, musim 2024 ini tampaknya akan menjadi salah satu musim yang paling didominasi oleh Ducati, sementara tim lain seperti Aprilia dan KTM masih harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan. Aleix Espargaro dan Maverick Vinales bisa menjadi saksi langsung dari bagaimana Ducati telah menjadi kekuatan dominan di MotoGP, dan mereka berharap bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan di masa depan dapat membantu pabrikan lain bersaing dengan lebih baik.

Dalam akhir musim ini, Aleix Espargaro akan pensiun dan beralih peran sebagai pembalap penguji untuk HRC, meninggalkan Aprilia dengan kenangan akan persaingannya melawan dominasi Ducati. Musim 2024 ini menunjukkan bahwa dalam dunia MotoGP, inovasi dan pengembangan teknis adalah kunci untuk tetap kompetitif, dan Ducati telah membuktikan bahwa mereka adalah yang terdepan dalam hal ini.

Post a Comment for "Aleix Espargaro: "Ducati Sangat Mengagumkan""