Pertarungan Sengit Aprilia Vs KTM Untuk Runner Up di MotoGP 2024
Aprilía vs KTM: Pertarungan Ketat untuk Runner-Up di MotoGP 2024
![]() |
Aprilia vs KTM |
MotoGP 2024 mendekati akhir musim dengan drama yang semakin memuncak. Setelah dominasi penuh Ducati dalam perebutan gelar juara konstruktor, perhatian sekarang tertuju pada perebutan posisi runner-up di klasemen pabrikan antara KTM dan Aprilia. Dengan hanya selisih 20 poin, KTM unggul atas Aprilia, namun persaingan masih terbuka lebar menjelang GP Australia dan balapan-balapan terakhir lainnya.
Dominasi Ducati dan Persaingan di Belakangnya
Tidak ada yang bisa menyangkal dominasi Ducati di MotoGP musim 2024. Dengan memenangkan 29 dari 32 balapan hingga saat ini, Ducati telah memperlihatkan keunggulan teknis yang luar biasa melalui Desmosedici mereka. Marc Marquez yang mengendarai Ducati GP23 mencetak tiga kemenangan, namun mayoritas kemenangan diraih oleh motor dengan spesifikasi terbaru, GP24. Keunggulan Ducati tidak hanya terlihat pada pabrikan, tetapi juga pada klasemen pembalap. Jorge Martin dan Francesco Bagnaia memimpin kejuaraan dunia dengan selisih poin yang sangat tipis.
Meski begitu, drama perebutan posisi runner-up di kejuaraan pabrikan antara KTM dan Aprilia semakin intens. Saat ini, KTM berada di peringkat kedua dengan 275 poin, unggul 20 poin dari Aprilia yang berada di posisi ketiga dengan 255 poin. Sementara itu, pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda berada jauh di belakang. Yamaha hanya berhasil mengumpulkan 97 poin, dan Honda lebih terpuruk dengan hanya 56 poin sepanjang musim ini.
Aprilia dan Awal yang Menjanjikan
Musim 2024 dimulai dengan baik bagi Aprilia. Mereka tampil impresif di beberapa balapan awal, termasuk kemenangan luar biasa yang diraih Maverick Viñales di GP Amerika Serikat di Austin. Kemenangan ini membuat Aprilia tampak seperti pesaing serius dalam perebutan gelar runner-up. Euforia yang dihasilkan dari kemenangan tersebut memberikan keyakinan bahwa Aprilia mungkin telah menemukan "formula" untuk menyaingi Ducati.
Namun, kenyataan berkata lain. Kemenangan Viñales di Austin tetap menjadi satu-satunya kemenangan Aprilia musim ini. Setelah balapan di Amerika Serikat, Aprilia gagal mencetak kemenangan di balapan berikutnya, termasuk di trek kandang mereka di Barcelona. Meskipun begitu, Aprilia terus berjuang dan berhasil merebut podium di beberapa balapan sprint di Catalunya dan Jerman. Pada pertengahan musim, mereka bahkan sempat menggeser KTM dari posisi kedua di klasemen sementara, menunjukkan bahwa mereka masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan.
KTM Menunjukkan Konsistensi
Meski Aprilia sempat mengambil alih posisi kedua di klasemen pada jeda musim panas, KTM dengan cepat membalikkan keadaan. KTM, yang memiliki proyek jangka panjang dengan RC16 mereka, menunjukkan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dalam hasil balapan. Meskipun tidak ada kemenangan besar yang diraih oleh KTM setelah paruh kedua musim, mereka berhasil mengumpulkan poin penting dari balapan ke balapan. Ini menjadi faktor kunci yang memungkinkan KTM merebut kembali posisi kedua dari Aprilia.
Keunggulan KTM semakin terlihat ketika balapan kembali dimulai setelah jeda musim panas. Di GP Motorland Aragon, KTM menunjukkan performa yang kuat dan memperbesar jarak dengan Aprilia. Salah satu faktor kunci dalam keberhasilan KTM adalah performa luar biasa dari pembalap muda mereka, Pedro Acosta. Meski Acosta masih berstatus rookie, ia tampil impresif dan memberikan kontribusi signifikan bagi KTM. Tidak hanya itu, hasil balapan dari tim satelit GASGAS-Tech3 juga dikreditkan penuh ke akun KTM, membantu pabrikan Austria ini dalam mengamankan poin lebih banyak.
Namun, KTM mengalami kendala di GP Jepang di Motegi. Mereka hanya berhasil mengumpulkan 12 poin, sebuah hasil yang jauh dari harapan. Meski demikian, KTM masih memimpin Aprilia dengan 20 poin, meskipun balapan semakin ketat menjelang akhir musim.
Tantangan Cedera dan Kecelakaan
Salah satu aspek menarik dari persaingan antara KTM dan Aprilia adalah jumlah kecelakaan yang dialami pembalap kedua pabrikan ini sepanjang musim. KTM, meskipun konsisten dalam meraih poin, menghadapi masalah dengan tingginya tingkat kecelakaan yang dialami pembalap mereka. Hingga 16 balapan pertama, para pembalap KTM telah terjatuh sebanyak 65 kali. Pedro Acosta bahkan berhasil mengambil alih gelar sebagai "raja kecelakaan" dari Marc Marquez, menunjukkan betapa seringnya pembalap muda ini mengalami insiden di lintasan.
Sebaliknya, Aprilia memiliki catatan kecelakaan yang jauh lebih baik. Para pembalap RS-GP hanya terjatuh sebanyak 38 kali dalam periode yang sama. Ini menunjukkan bahwa meskipun Aprilia mungkin tidak sekuat KTM dalam hal konsistensi poin, mereka lebih berhasil menjaga stabilitas dan menghindari kecelakaan.
Perebutan Runner-Up Masih Terbuka
Dengan sisa delapan balapan dari empat event terakhir di musim 2024, perebutan posisi runner-up di klasemen pabrikan masih terbuka lebar. KTM mungkin memimpin dengan 20 poin, tetapi Aprilia masih memiliki peluang besar untuk membalikkan keadaan. Apalagi, Aprilia telah membuktikan bahwa mereka mampu meraih kemenangan di luar Ducati, dengan tiga kemenangan non-Ducati yang diraih sepanjang musim ini berasal dari Aprilia.
Namun, untuk bisa menyalip KTM di klasemen akhir, Aprilia perlu menemukan kembali performa terbaik mereka seperti yang ditunjukkan di Austin. Selain itu, mereka harus terus menjaga konsistensi dan menghindari kecelakaan, yang menjadi salah satu kekuatan mereka dibandingkan KTM.
Di sisi lain, KTM harus terus menjaga konsistensi yang telah mereka tunjukkan sepanjang musim ini. Meskipun mereka belum meraih kemenangan besar di paruh kedua musim, mereka tetap berhasil mengumpulkan poin penting dari setiap balapan. Jika mereka bisa menghindari kecelakaan yang tidak perlu dan terus mencetak hasil di 10 besar, KTM memiliki peluang besar untuk mengamankan posisi runner-up.
Kesimpulan: Pertarungan yang Sengit hingga Akhir
Persaingan antara KTM dan Aprilia untuk posisi runner-up di klasemen pabrikan MotoGP 2024 menjanjikan pertarungan yang sengit hingga akhir musim. KTM saat ini unggul 20 poin, tetapi Aprilia masih memiliki peluang besar untuk membalikkan keadaan. Dengan performa yang lebih konsisten dan lebih sedikit kecelakaan, Aprilia bisa menjadi ancaman serius bagi KTM.
Di sisi lain, KTM akan berusaha keras untuk menjaga keunggulan mereka dan mengamankan posisi kedua. Dengan kontribusi besar dari Pedro Acosta dan tim satelit GASGAS-Tech3, KTM berada di posisi yang kuat, meskipun mereka harus lebih berhati-hati dalam mengelola insiden di lintasan.
Musim MotoGP 2024 memang telah didominasi oleh Ducati, tetapi pertarungan untuk posisi runner-up antara KTM dan Aprilia memberikan dinamika menarik yang membuat balapan semakin seru. Siapa yang akan keluar sebagai pengejar pertama di belakang Ducati? Jawabannya mungkin baru akan kita ketahui di balapan terakhir musim ini.
Post a Comment for "Pertarungan Sengit Aprilia Vs KTM Untuk Runner Up di MotoGP 2024"