Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

"Perjuangan Alex Rins di MotoGP Phillip Island: Tantangan Ban dan Strategi Yamaha"

Alex Rins. Source : Speedweek

Pada balapan MotoGP di Phillip Island, Alex Rins, pebalap Yamaha, menempati posisi ke-13 dan berhasil mengamankan tiga poin kejuaraan. Meskipun finis di posisi yang lebih rendah dibandingkan rekan setimnya, Fabio Quartararo, yang menempati posisi ke-9, Rins menunjukkan performa yang solid sepanjang balapan. Rins berada hanya tiga detik di belakang Quartararo saat balapan berakhir, dan pada satu tahap, ia sangat dekat dengan pebalap Prancis tersebut. Hal ini membuatnya yakin bahwa ia telah memacu Quartararo untuk tampil lebih baik.

Rins menyatakan bahwa kecepatan Yamaha pada hari Minggu lebih baik dibandingkan saat sesi kualifikasi di hari Sabtu. Pada hari Sabtu, Rins berhasil mengamankan posisi kesembilan, sementara Quartararo menghadapi berbagai kendala. Rins menyebutkan bahwa perubahan kecil pada setelan motor, termasuk penyesuaian bantalan belakang, membuat perbedaan yang signifikan. Meskipun demikian, dia tetap merasa belum sepenuhnya puas dengan hasil balapan.

Sebagai seorang pebalap yang selalu menginginkan kemenangan, Rins merasa ada masalah yang perlu diselesaikan, terutama terkait dengan pengendalian sepeda motor Yamaha M1. Salah satu tantangan utama yang ia hadapi adalah meningkatkan suhu ban selama balapan. Dibutuhkan waktu yang cukup lama baginya untuk mencapai suhu optimal pada ban, dan ini membuatnya kehilangan momentum pada awal balapan. Setelah suhu ban meningkat, Rins mampu mencatat putaran yang cepat, termasuk waktu putaran 1:28, yang lebih baik daripada catatan waktu yang ia raih pada hari Jumat.

Selain masalah suhu ban, Rins juga mengungkapkan kesulitan dalam memutar sepeda motor Yamaha. Ia harus mendorong motor dengan keras untuk menjaga keseimbangan dan kontrol saat melibas tikungan. Akibatnya, setelan kulit balapnya rusak parah di bagian siku. Meskipun ada beberapa tikungan yang lebih mudah dikuasai, seperti tikungan 8 dan 9 di Phillip Island, Rins menyatakan bahwa hal tersebut tidak cukup untuk memberikan keunggulan yang signifikan.

Pada lap ke-14, Rins berada tepat di belakang Quartararo. Ia bercanda bahwa ia telah "membangunkan" Quartararo, yang mungkin memacu pebalap Prancis itu untuk mempertahankan posisinya. Namun, ban Rins sudah terlalu rusak pada saat itu, sehingga ia tidak mampu menyalip Quartararo. Meski demikian, Rins merasa puas dengan upayanya selama balapan, meskipun hasil akhir masih jauh dari harapannya.

Balapan di Phillip Island dimenangkan oleh Marc Marquez dari tim Ducati, yang menyelesaikan 27 lap dalam waktu 39 menit dan 47,702 detik. Jorge Martin, juga dari Ducati, menempati posisi kedua dengan selisih waktu hanya 0,997 detik. Francesco Bagnaia, yang juga mengendarai Ducati, melengkapi podium dengan finis di posisi ketiga, tertinggal 10,100 detik dari Marquez. Fabio Di Giannantonio dan Enea Bastianini, keduanya dari Ducati, menyusul di posisi keempat dan kelima.

Quartararo, yang menjadi rekan setim Rins, berhasil finis di posisi kesembilan, sementara Rins berada di posisi ke-13 dengan selisih 22,140 detik dari Marquez. Beberapa nama besar lainnya seperti Brad Binder, Maverick Vinales, dan Jack Miller juga turut bersaing di barisan tengah.

Pada balapan sprint yang berlangsung sehari sebelumnya, Jorge Martin keluar sebagai pemenang dengan menyelesaikan 13 lap dalam 19 menit dan 13,301 detik. Marc Marquez berada di posisi kedua, tertinggal 1,520 detik, sementara Enea Bastianini menempati posisi ketiga. Pada sprint ini, Rins hanya mampu finis di posisi ke-12, sementara Quartararo finis satu tempat di depannya.

Setelah 34 dari 40 balapan di musim ini, klasemen kejuaraan dunia masih dipimpin oleh Jorge Martin dengan 424 poin, diikuti oleh Francesco Bagnaia dengan 404 poin, dan Marc Marquez di posisi ketiga dengan 345 poin. Enea Bastianini menempati posisi keempat dengan 331 poin, sementara Brad Binder berada di posisi kelima dengan 192 poin. Rins, yang hanya memiliki 23 poin, berada di peringkat ke-19 dalam klasemen, terpaut jauh dari para pesaingnya.

Dalam kejuaraan dunia konstruktor, Ducati mendominasi dengan total 611 poin, diikuti oleh KTM dengan 285 poin, dan Aprilia dengan 267 poin. Yamaha, yang diwakili oleh Rins dan Quartararo, berada di posisi keempat dengan hanya 104 poin. Honda berada di posisi kelima dengan 60 poin.

Di kategori kejuaraan dunia beregu, Tim Ducati Lenovo menduduki peringkat pertama dengan 735 poin, diikuti oleh Prima Pramac Racing dengan 575 poin, dan Gresini Racing dengan 470 poin. Tim Yamaha Monster Energy, yang diwakili oleh Rins dan Quartararo, berada di posisi kesembilan dengan total 116 poin, sementara LCR Honda hanya mampu meraih 68 poin, dan Tim Repsol Honda berada di posisi terakhir dengan 29 poin.

Secara keseluruhan, meskipun Alex Rins tidak berhasil mencapai posisi terdepan di Phillip Island, penampilannya memberikan kontribusi penting bagi tim Yamaha. Rins terus menghadapi tantangan dalam mengendalikan sepeda motor Yamaha M1, terutama terkait dengan suhu ban dan manuver tikungan. Namun, dengan upaya kerasnya, ia berhasil menyelesaikan balapan dan mengamankan poin yang berharga bagi timnya. Balapan berikutnya akan menjadi kesempatan bagi Rins untuk memperbaiki performanya dan mengejar posisi yang lebih baik di klasemen kejuaraan dunia MotoGP.

Post a Comment for ""Perjuangan Alex Rins di MotoGP Phillip Island: Tantangan Ban dan Strategi Yamaha""